“ALLAH telah menjanjikan kepada orang yang beriman dan beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Maidah : 9)
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalaamu’alaykum.wrh.wbr.
Saudaraku.
Pernahkah kita merasa lelah akan perjuangan menolong agama ALLAH?
Pernahkah hati ini terasa sangat sakit, lebih sakit dari rasa disayat
sembilu? Dicela karena berusaha berbuat baik, dihina karena dianggap
naif. Dijauhi karena “berbeda”, dianggap aneh karena “menunduk”, dan seterusnya. Ingin sekali rasanya hati ini marah. Teriak sekeras-kerasnya! Dan mengatakan “Inilah ISLAM!”.
Saat kita
ingin berubah, saat kita ingin berbuat baik, banyak sekali kadang rasa
sakit dan kerapuhan yang harus kita lewati. Dianggap “norak” lah, “beda”
lah, “sok baik” lah, atau sejenisnya. Saat kita berusaha menundukkan
pandangan, hati harus terluka dengan cemoohan “cari uang jatuh”. Saat
ukhtiy jilbabnya panjang dan syari, tak jarang fitnah “fanatik” muncul.
Saat kita membawa juz 30 ke mana-mana, malah disindir “Baca komik, ye?”.
Apapun yang kita usahakan untuk ALLAH, masih saja dianggap salah oleh
orang yang lari dari rahmat-NYA.
Begitulah saudaraku, begitulah
yang harus kita bayar untuk melihat wajah ALLAH di jannah-NYA.
Begitulah yang harus kita perjuangkan jika kita mengharapkan nikmatnya
salsabila (mata air surga). Begitu pulalah “ciri” yang harus kita alami
untuk menjadi orang-orang yang sedikit itu, orang-orang yang disayangi
dan dilindungi oleh ALLAH.
Ingatkah kau saudaraku, ALLAH sendiri yang berfirman :
“Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta
digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul
dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan ALLAH?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan ALLAH itu amat dekat.” (QS. Al Baqarah : 214)
Subhanallah, Subhanallah, Allahuakbar.
Begitulah
sebenarnya yang harus dialami oleh orang-orang yang mencintai ALLAH.
Aku, saat aku merasa susah dan sedih, kuingat kata seseorang yang sangat
aku hormati, “Calon penghuni syurga itu harus mengalami banyak ujian,
ukh.” Selalu kuingat itu tuk menghibur hati lemahku, dan mengingat
ALLAH membuat hati ini terasa tenang. Percayalah, saudaraku. Percayalah,
ALLAH memilih kita untuk menolong agama-NYA.
Saudaraku.
Adakah, kita
lihat kembali masa silam, saat Nabi Ayyub harus menderita sakit
sedemikian parah dan lama, diuji oleh ALLAH? Saat Bapak para Anbiya
(Nabi Ibrahim) harus dibakar, harus diuji untuk menyembelih anaknya
sendiri? Saat Rasulullah dicaci, dimaki, dilempari dan dikejar-kejar oleh kaum kafir, untuk mendakwahkan agama ALLAH?
Apakah sudah sebanding dengan perjuangan kita, ukh, akh? Subhanallah.
Semoga kita termasuk golongan-golongan yang kuat juangnya. Aamiin.
Mari kita telaah saat ALLAH berfirman di sini :
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang AKU, maka (jawablah), bahwasanya AKU adalah dekat.
AKU mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-KU, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-KU) dan
hendaklah mereka beriman kepada-KU, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran.” (QS. Al Baqarah : 186)
Subhanallah, Subhanallah, Allahuakbar.
Begitu dekatnya ALLAH, ukhtiy, akhiy. Begitu
dekatnya DIA, bahkan lebih dekat dari urat leher kita. Begitu dekatnya
pertolongan ALLAH, hingga tak sanggup kita bayangkan betapa indahnya
jalan hidup yang ALLAH siapkan untuk kita. Betapa bahagianya menjadi muslim,
saudaraku, ALLAH bersama kita setiap saat, menemani kita saat sedih,
menyemangati kita dengan ayat-ayat-NYA. Subhanallah, subhanallah. Hati
ini bergetar menuliskannya.
“Dan
sesungguhnya KAMI jadikan apa saja yang ada di muka bumi ini sebagai
hiasan baginya, supaya KAMI uji siapa di antara mereka yang paling baik
amalnya.” (QS. Al Kahfi : 7)
Subhanallah.
Subhanallah. Tak henti-hentinya kita di-“semangati” oleh-NYA. Betapa
luas nikmat-NYA, betapa indah janji yang DIA patrikan untuk kita,
ukhtiy, akhiy. ALLAH begitu sayang pada kita, hingga diberi-NYA-lah kita
banyak cobaan dan ujian, agar DIA loloskan kita dalam “USM” ke
Jannah-NYA. Aamiin. Aamiin, ya, Rahmaan. Aamiin.
Di saat hati ini serapuh kapur
Di saat tak ada teman pinjamkan bahu
Di saat lidah tak sanggup lagi bertutur
Di saat itulah, harusnya kita tak ragu
ALLAH bersama hamba-NYA, saudaraku
Menemani setiap titihan langkahmu
Hingga kapanpun tak lain kita bersyukur
Oh, ALLAH-ku
Kuatkanlah, kuatkanlah saudara-saudaraku
Berikanlah mereka asa juang yang kukuh
Berikanlah azzam tuk terus berjuang untuk-MU
Uhibbuka, Robbii..
Uhibbukunna, saudariku
ALLAH takkan jauh
ALLAH takkan lupa padamu
Tetap semangat! \(^.^)/
0 comments:
Posting Komentar